Jumat, 25 Mei 2012

Sinopsis Cerpen

Judul Buku                : Dua Dunia
Pengarang                  : Nh. Dini
Judul  Cerpen           : Penemuan
Terbitan                     : 2002
Jumlah Halaman       : 114
Cetakan                      : 3
SINOPSIS CERPEN
Sepi saja sore itu, kawan-kawanku tak ada yang datang menengokku. Aku paling benci kepada rasa sepi, kemarin kawan-kawanku ramai cerita biara kepadaku. Tentang sekolah kam, tentang guru-guru kami yang suka menyombongkan dirinya, dan kecelakaan yang menimpaku beberapa hari lalu. Aku sendiri tak ingat apa-apa waktu itu, Aku hanya tahu bahwa waktu itu pukul satu siang. Aku bersama kawan-kawanku keluar gedung sekolah, dan di depan gedung itulah rupanya kecelakaan terjadi. Kupandang kaki ku yang digantung agak tinggi dari letak tubuhku. Aku pun berpikir jangan-jangan Aku tak akan dapat berjalan lagi.
Kucobah mnggerakan kakiku yang sakit, tapi tidak dapat. Alangkah banyak aku mendapat rugi karena kecelakan ini. Aku tak bisa sekolah, tak dapat ikut meneruskan latihan-latihan kesigapan dalam kepanduan dan perkumpulan lain. Segala kesalahan kutimpakan kepada sopir prahoto itu kini. Aku tidak bersalah. Aku terkejut dan menoleh, pandanganku tertumpuk pada mata orang yang berdiri agak arah kakiku. Kaku dan redup mata itu. Seredup langit di luar jendela. Dia mendekati aku, suaranya makin rendah, bibirnya gemetar gugup. Jadi inilah sopir itu. Aku masi tetap diam, kupandang terus diakurus dan pucat. Akhirnya dia mengeluh dalam, mengeluh seperti kepada dirinya sendiri. Dia merasa menyesal dan dia memandang kelur, ke halaman rumah sakit dengan pandangan yang kosong. Dia meminta maaf kepada saya yang masi hidup, karena menurutnya dia tidak mungkin meminta maaf kepada orang sudah meninggal. Wajahnya ketakutan.
Aku merasa telah menyakitinya, menambah deritanya karena penyesalan itu. Aku mencoba tersenyum kepadanya, dan aku tak tahu bagaimana bentuk senyumanku itu. Matanya tanpak merah, memandang kepadaku penuh kesungguhan. Aku terdiam oleh tangisannya itu. Dia meneruskan bicara dan aku mendengar. Dia bercerita bahwa pada malam itu ada pertempuran yag sangat maju kedaerah batas kota. Suaranya lemah seakan berbicara hanya untuk didengar sendiri. Dia diam dan aku tetap memperhatikannya. Langit di luar tetap muram. Angin dingi sudah berubah hujan. Tibah-tibah dia berkata, bahwa banyak dosa yang telah ia perbuat. Sayapun berkata mengapa dia melarikan diri. Aku tahu dia lari tak mau ditangkap polisi sewaktu kecelakaan itu. Kawan-kawanku menceritakan hal ini kepadaku kemarin.
Aku terkejut oleh ini, tiba-tiba aku merasa ngeri memandang kepadanya. Matanya tajam memandang kepadaku. Dia pun berbicara bahwa kesalahan tidak dapat diperbaiki dengan ucapan maaf. Dia berkata bahwa dia tidak bisa memaafkan dirinya lagi. Dia memandangku dengan tajam. Matanya penuh nyalah kebencian. Sekali lagi aku merasa ngeri menentangnya. Kepalaku makin pening. Dan kurasa pandanganku berputar-putar. Aku pejamkan mataku. Kudengar suara pintu.

1 komentar:

  1. Bagus deh infonya. Sambil baca boleh ya Aku ikut promosi.
    Ya jangan dihapus deh harapannya. Terima kasih.

    Yuk yang suka taruhan bola, gabung di 7meter.
    Layanan taruhan bola yang profesional.
    Hanya ada di Agen Bola, Bandar Bola Online, Situs Taruhan Bola, 7meter

    BalasHapus